"Makanan asing yg. tidak sehat" (banyak trans-fat, high Kal, hi chol, dsb.), tentu yg. sehat-sehat kita ikutin. Lagian sayuran masih relatif lebih murah dibanding lainnya. Makanan indoneia juga banyak yg. tidak/kurang sehat dan perlu dihindari (tapi repotnya, yg. tidak sehat itu banyak yg. mak-nyus dan bikin air liur menetes).
Ini nemu ebook di google (thanks Google!) yg. cukup menarik (buat mas AA, di hlm 30 ada soal dampak negatif alcohol):
http://books.google.com/books?id=M1tS6s9JcbMC&pg=PA3&lpg=PA3&dq=stroke+statistic+by+country&source=web&ots=nN4XezX0L9&sig=RB6I_v8VG5w_74h0iRVACkqL90g&hl=en&ei=3NaZSbXiPJK2sAPUovVz&sa=X&oi=book_result&resnum=9&ct=result#PPA30,M1
Yg. ini menarik:
- Resiko kena jantung hampir 2x dibanding yg. sdh menikah (dan bahagia, tentunya). Makanya yg. masih perjaka, cepetan nikah biar lebih sehat. Perlu penelitian lebih jauh, apakah dg. menikah lagi (polygamy) resikonya akan turun atau naik. Kalau secara fisika sih, makin banyak istri makin sehat yah?:-D (reasoning blo'onnya: satu istri -> resiko=0.5, istri=2 ->resiko 0.25, istri=3 ->resiko=0.125, istri=tak berhingga -> resiko=0) ?
- Pensiunan beresiko 2x dibanding yg. sdh kerja (mungkin maksudnya dibanding kerja yang enjoyable tidak tidak bikin stress, misalnya jadi dosen...(?).
Buat yg. duduk melulu (sedentiary), beware, resiko sakit jantung ternyata hampir sama dg. perokok (site yg. sama, hlm. 31). Benar kalau ada yg. bilang di milis ini orang2 yg. hidup sederhana dan bukan kerja kantoran, relatif lebih sehat. Mungkin karena mereka banyak kerja fisik?
No comments:
Post a Comment