Tuesday, September 15, 2009

Swastanisasi jelek?

Kalau melihat ke bursa saham NYSC, NASDAQ atau DOW, kapital yg. berputar disitu bukan hanya milik orang2 amerika, tetapi juga milik asing (termasuk para emir timteng, para jutawan eropa atau milyarder
Indonesia:-) lewat badan2 sekuritas.

Di Cina sendiri, perusahaan2 asing mulai menjamur. Beberapa mulai mencaplok perusahhan lokal. Di India
jangan dikata lagi. Mereka tapi nggak ribut kok, malah senang. Mengapa? job market naik.

Di Amerika, tadinya orang2 ribut dg. mobil2 Jepang, tetapi sekarang tidak. Mengapa? karena Toyota, Honda
dsb. membuka pabrik2 mereka disini. Sony (jepang) mencaplok sejumlah perusahaan2 film Hollywood, orang2 amrik adem-ayem saja. Mereka justeru senang. Mengapa? Job market!
Buat pemerintah, kalau perusahaan tsb. sehat dan growing serta patuh pajak, terlepas milik asing atau
bukan, it's a big revenue to IRS. Pemasukan pajak akan meningkat.

Di Indonesia malah terbalik. Dikuasai lokal, adem-ayem. Kenapa? biar korupsi bisa jalan terus! Saat dibeli asing, ribut. Memangnya kita shareholdernya? Stakeholder sih mungkin. Kalau kita kerja di perusahaan asing tsb., mintalah kompensasi sama dg. ex-pat. Nah, ini baru pas. :-)

Yg. mesti ditentang adalah, kalau perusahaan asing mencaplok perusahaan Indonesia, mem-PHK karyawan
lokalnya dan meng-hire ex-pat.

Itulah globalisasi kapitalisme.

No comments: