Friday, September 11, 2009

Google Trend

Coba lihat berita ini:

http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/03/tgl/28/time/103144/idnews/759716/idkanal/398

Menurut statistik Aspiluki/APJII th 2006, pengguna Internet Indonesia sekitar 20 juta atau sekitar 8% penduduk Indonesia. menurut Sylvia (ketuanya APJII), pengguna Internet di Indonesia naik 5 juta s/d akhir th 2007 atau menjadi sktr 11%. Adalah prestasi hebat dg 11% Internetter dapat menjadi ranking 7 dunia dalam search pornografi (padahal trafik Internet .

Kalau soal trafik (outgoing) memang lain. Produsen pornografi tetap dipegang US (89%) dan trafiknya memang mayoritas disini. Tapi, tetap saja pornografi masih jauh dibawah yg. lainnya:

http://arstechnica.com/news.ars/post/20070619-the-youtube-effect-http-traffic-now-eclipses-p2p.html
(Riset di Jerman, dengan menggunakan Deep-Packet-Inspection melihat bahwa dari 37% trafik P2P [Peer-to-Peer], persentasi trafik pornografi didalamnya berbeda-beda menurut negara. Di Eropa, hanya sekitar 1% mendownload pornografi, sementara di Asia/TimTeng malah 5%!)

Dari dua hasil di atas, dapat disimpulkan secara kasar, negara2 berkembang masih ber-Internet-eforia dengan hal2 sederhana spt. pornografi atau entertainment. Sementara di negara2 maju pemakaian Internet lebih bervariasi.

Berikut ini diskusi saya dengan satu rekan di satu milis berkenaan dengan trend negatif yang ditunjukkan oleh komunitas Indonesia.

Emang ada apa dengan trendnya ... bukannya dari tahun 2004 sampai
sekarang juga nggak banyak berubah trend kata "telanjang", kalaupun
naikpun ini juga karena fungsi akses internet makin banyak. Kata
"telanjang" itu ada di semua otak laki-laki, pas dia iseng pasti akan
coba cari "telanjang" di google. Dan bukan yang menakutkan. Di negara
lain juga gitu, internet banyak berhutang budi dari kata-kata seputar
itu, itu sudah naturenya laki-laki. Laki-laki itu mahluk visual.


ML:
Coba lihat berita ini:

http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/03/tgl/28/time/103144/idnews/759716/idkanal/398

Menurut statistik Aspiluki/APJII th 2006, pengguna Internet Indonesia sekitar 20 juta atau sekitar 8% penduduk Indonesia. menurut Sylvia (ketuanya APJII), pengguna Internet di Indonesia naik 5 juta s/d akhir th 2007 atau menjadi sktr 11%. Adalah prestasi hebat dg 11% Internetter dapat menjadi ranking 7 dunia dalam search pornografi (padahal trafik Internet .

Kalau soal trafik (outgoing) memang lain. Produsen pornografi tetap dipegang US (89%) dan trafiknya memang mayoritas disini. Tapi, tetap saja pornografi masih jauh dibawah yg. lainnya:

http://arstechnica.com/news.ars/post/20070619-the-youtube-effect-http-traffic-now-eclipses-p2p.html
(Riset di Jerman, dengan menggunakan Deep-Packet-Inspection melihat bahwa dari 37% trafik P2P [Peer-to-Peer], persentasi trafik pornografi didalamnya berbeda-beda menurut negara. Di Eropa, hanya sekitar 1% mendownload pornografi, sementara di Asia/TimTeng malah 5%!)

Dari dua hasil di atas, dapat disimpulkan secara kasar, negara2 berkembang masih ber-Internet-eforia dengan hal2 sederhana spt. pornografi atau entertainment. Sementara di negara2 maju pemakaian Internet lebih bervariasi.


(RK: Rekan, SY = Saya)


RK:
Coba bandingkan kata "naked" dengan "nanotechnology" -- it will give some conclusion as yours. Apakah artinya? Ya ... memang kata-kata yang menjurus ke visual lebih populer daripada kata-kata ruwet spt. nano-teknologi. Sama sekali nggak bisa menyimpulkan tentang Indonesia.

SY:
Betul, tapi tidak setinggi di Indonesia. Misalnya http://www.google.com/trends?q=naked%2Cphysics%2Cnanotechnology&ctab=0&geo=all&date=all&sort=0.
Rasio bar-bar tersebut tidak sebesar di Indonesia.


RK:
Tentu saja, "sex" adalah kata begitu umum -- semua bahasa hampir memakai untuk kehidupan sehari-hari meskipun bahasa Arab. Coba cari kata-kata yang umum (spt. "happy", "test", "formula") -- belum tentu negara berbahasa inggris native yang nomor satu.

SY:
Wah, darimana menyatakan keyword "sex" itu umum dalam bhs. arab? Mayoritas browser di TimTeng itu malah menggunakan character encoding ISO-8859-6 alias berbahasa arab. Akan lebih ruwet mengetikkan kata "sex" dalam bhs. arab. :-) Apalagi Mandarin. Pinyinnya keyword itu apa yah?

RK:
Maksudku kata "telanjang" adalah begitu spesific tentang Indonesia, pasti ya Indonesia nomor satu. Kata "buceta" adalah kata begitu specific untuk Brazil, maka pasti Brazil menjadi nomor satu (Buceta artinya m*m*k dalam bahasa Portugis di Brazil). Artinya jika "telanjang" mendudukkan Indonesia di nomor satu, bukan berarti bahwa Indonesia nomor satu untuk pingin tahu porno, begitu juga Brasil dengan bucetanya. Nangkap point saya?

SY:
Baca link diatas (hasil riset
TopTenReviews yg. dikutip Detik.com)

Sementara itu, di Sidebar Gmail itu khan ditulis dua group terpisah:

"Sponsored Link" (yg. ini memang dari AdSense), dan "more about..." bagian bawahnya).
Kalau menurut om Google, "Ads and Related Pages Ads in Gmail are placed in the same way that ads are placed alongside Google search results and, through the Google AdSense program, on content pages across the web. The goal is to provide users with helpful ads, links and content relevant to their specific interests. Gmail is a technology-based program. Advertising and
related information are shown using a completely automated process. Learn more."

Jadi tidak semuanya Ad, ada juga faktor "related info" yg. bukan Advertisement.


RK:
Maksud saya tentu tidak spesific tentang AdSense, tapi bahwa Google telah menangkap kata-kata popular di Indonesia dan memanfaatkannya untuk kepentingan dia. Kata-kata popular ini -- saya suspect --
semakin didrive ke suatu website gambar-gambar porno Indonesia oleh webmaster dan dari webmaster ini si Google mulai mendapatkan vocabulary bahasa Indonesia (segala macam kata bahasa Indonesia).
Algoritma Google kemudian menyimpulkan dengan membuat asosiasi bahwa kata-kata bahasa Indonesia berhubungan dengan kata popular seperti "telanjang". Karena ini hanya robot, tentu dia tidak tahu sesungguhnya arti "telanjang" itu sendiri -- makanya dilemparkan ke email pelanggan.

Google semakin dapat keuntungan dengan cara ini, tanpa sesungguhnya tahu arti "telanjang" -- namun webmaster mampu mendrive kata-kata yang ada di otak laki-laki Indonesia ke suatu website dan google memanfaatkannya.

Coba lihat website berikut:

http://myonlinebiz1.blogspot.com/2007/11/foto-bunga-citra-lestari-bugil.html

Google pun mendompleng kata-kata itu untuk ads mereka, walau tidak langsung berhubungan dengan seks. Itu cuma murni kerja robot alias algoritma.

Saya salah menyebutnya sebagai AdSense secara specific, maksud saya adalah untuk menyatakan Ad yang didrive sama Google.

SY:
Yaah..., mas, coba dari awal2 dinyatakan statement tsb., saya jadi nggak repot. Thanks. :-)

Makanya di awal email saya itu saya sebut penyebab link di blognya Ery DJ itu hasil cross-link "Search Rank" (berdasarkan algoritma Data-mining si Sergei Brin & Larry Page di Univ. Stanford). Kalau kita menyebut "AdSense" itu, saya menyimpulkan yah feature AdSense (trademark) dari Google.

Sdh pernah registrasi AdSense? Untuk EFT, google hanya melakukan transfer ke negara2 ini:
https://www.google.com/adsense/support/bin/answer.py?answer=15827&topic=8453
> sementara, rasanya kecil kemungkinannya mereka mengirim cek ke Indonesia (yg. lebih rumit pencairannya). Lagipula, pornografi tidak diperbolehkan di AdSense
(https://www.google.com/adsense/support/bin/answer.py?answer=48182),
kemudian, link2 yg. pelanggan cantumkan itu tidak semua ada logo AdSensenya (makanya diclick dong! :-), mana mau orang di Indo bayar repot bikin laporan W-8 dan dikirim ke IRS di Amerika dan bayar pajaknya

(lihat
https://www.google.com/adsense/support/bin/answer.py?answer=10335&topic=148)

Apalagi ini:
https://www.google.com/adsense/support/bin/answer.py?answer=39725&topic=148


Saya pernah registrasi tapi ya memang rumit untuk dapat duitnya. Untuk sekedar ikut saja, biar saja uangnya numpuk. Lama-lama nanti spt. PayPal yang ikut buka di mana-mana.

So, satu2nya reasoning bahwa itu karena AdSense, hanya ada dua: si Adminnya/perusahaan punya cabang atau tinggal di LN atau orang non-Indonesia ngedompleng kata2 Indonesia di AdSense. Pilihan kedua itu kecil kemungkinannya. Jadi cuma satu kemungkinan besar: si
Admin/kantornya di LN. Beberapa banyak perusahaan Indonesia yg. memiliki lokasi di AS atau mengikuti syarat2 AdSense di Google? Nah, ini saya kurang tahu.

Everything is money driven? betul, tanpa AdSense pun, Google making billions of $$ (meski sekarang turun gara2 Mikocok mau beli Yihui! :-)

RK:
Maksud saya memang bukan AdSense dalam pengertian AdSense, tapi AdSense dalam pengertian Ads yang didrive sama Google spt. PageAd dsbnya. Jadi bagi saya, hadiah/hukuman Google ke pelanggan ... itu adalah dilandasi uang yang ingin didapat oleh Google, tapi Google juga
nggak ingin rakus uangnya sendiri, sebagian diberikan ke webmaster Indoensia yang jagoan memanfaatkan kata-kata yang ada di otak lelaki.

Jadi, tulisan di Kang Ery ... karena murni karena duit, tidak bisa
disimpulkan orang Indonesia lebih porno dari negara lain. Atau orang
Indonesia cuma gemar search porno di Internet.

Apakah artinya Indonesia lebih porno dari negara lain? Nggak bisa
disimpulkan demikian. Apalagi cuma dilihat dari posisi Indonesia di
nomor satu karena gara-gara kata "telanjang".

SY:
Lebih porno sih kurang tahu, tapi kalau search kata2 porno, kembali ke tulisan di situs DETIK dan hasil riset
TopTenReviews itu.


1 comment:

ha'o_idaman said...

wow your blog contains a good topic and add to my knowledge
develop
yes