Monday, October 04, 2010

Dosa Ghibah dan Namimah

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang . (QS Al-Hujurat:12) (QS al-Hujurat:12),

Hadits Riwayat Muslim, Abu Daud : Nabi SAW bersabda : "Tahukah kamu apa ghibah itu ? Jawab sahabat : Allahu warasuluhu a'lam (Allah dan Rasulullah yang lebih tahu).
Kemudian Nabi SAW bersabda: Menceritakan hal saudaramu yang ia tidak suka diceritakan pada orang lain. Lalu Sahabat bertanya: Bagaimana jika memang benar sedemikian keadaan saudaraku itu ?
Jawab Nabi SAW : "Jika benar yang kau ceritakan itu, maka itulah ghibah, tetapi jika tidak benar ceritamu itu, maka itu disebut buhtan (tuduhan palsu, fitnah) dan itu lebih besar dosanya".

Dalam kitab al adzkar , Imam An-Nawawy memberikan definisi : 'Ghibah, adalah menyebutkan hal-hal yang tidak disukai orang lain, baik berkaitan kondisi badan, kesehatan, agama, dunia, jiwa, perawakan, akhlak, harta, istri, pembantu, gaya ekspresi rasa senang, rasa duka dan sebainya, baik dengan kata-kata yang gamblang, isyarat maupun kode.

Bergosip soal saudara (seiman) adalah dosa lebih besar dibanding riba (Abu Dawud).

Al-Majalis wa al-'akhbar dengan isnad dari Muhammad ibn al-Hasan dari Abu Dharr dari Rasulullah bersabda: "Ghibah itu dosanya lebih besar daripada berzina." aku berkata, "Bagaimana bisa, Ya RasulAllah?" "Karena jika seorang melakukan zina dan bertaubat kepada Allah dan Allah menerima taubatnya. Tapi ghibah tidak diampuni Allah sampai ia dimaafkan oleh korban (ghibah)." Kemudian beliau bersabda, "Memakan daging (saudaranya) adalah dosa terhadap Allah. (Wasai'l al-Shi'ah, viii, hadits no. 18312).

Siapa saja yg. melakukan ghibah terhadap seseorang (misalnya membuka aibnya, walau pun ia seorang pembuat dosa) akan keluar dari wilayah Allah ,yang maha tinggi, dan masuk ke wilayah Setan (yg. hina) (riwayat al-Shaykh al-Saduq dari Imam Ja'far Shodiq).

Dalam satu khutbahnya, Rasulullah bersabda mengenai riba dan dosa besarnya. Kemudian beliau bersabda: "Sungguh, satu dirham yang didapatkan oleh seseorang melalui riba itu lebih besar (dosanya)dibandingkan 36 kali berzina. Dan sungguh, sesuatu yang lebih besar (dosanya) dibanding riba adalah (melanggar) kehormatan seorang Muslim. (Al-Mahajjat al-bayda', v, 263)

Rasulullah bersabda: "Derajat yang lebih rendah dibanding kafir adalah jika seseorang mendengar sesuatu dari saudaranya dan menyebarkannya dengan niatan untuk mempermalukannya. Orang tersebut tidak mendapatkan tempat (surga di akherat)". (Al-Kafi, ii, "kitab al-'iman wa al-kufr", "bab man talaba' atharit al-mu'minin" )

No comments: