University of Chicago Professor Robert Pape, the author of a groundbreaking new book showing that foreign occupation -- not religion -- motivates suicide terror attacks, will speak at CAIR's 16th annual banquet on Saturday, October 9 in Arlington, Va.
In his just-released book, Cutting the Fuse: The Explosion of Global Suicide Terrorism and How to Stop It, Professor Pape joins with James K. Feldman in examining every suicide terror attack worldwide from 1980 to 2009.
According to the Chicago Project on Security and Terrorism:
"Through a close analysis of suicide campaigns by Al Qaeda and in Iraq, Afghanistan, Pakistan, Lebanon, Israel, Chechnya, and Sri Lanka, the authors provide powerful new evidence that, contrary to popular and dangerously mistaken belief, religion alone motivates only a tiny minority of these attacks. Instead, the root cause is foreign military occupation, which triggers secular and religious people to carry out suicide attacks."
Lee H. Hamilton, co-chair of the 9/11 Commission, said of the book:
"Pape and Feldman offer a powerful analysis of the factors underlying the rise in suicide terrorism in recent years and bring clarity to a complex and challenging subject. I commend this book to both scholars and policy makers with a serious interest in U.S. national security policy."
(Source: CAIR)
This is the page where I put my scratches, notes, or to dump anything in my mind. Halaman ini adalah tempat saya menempatkan oret2an, coret-moret dan unek2 saya.
Tuesday, October 05, 2010
Monday, October 04, 2010
Kitab Hadits Online
Kitab2 hadits online. Bukhari, Muslim, Turmudzi, dll. Bagus sekali tampilannya (mirip iBooknya Apple), tersedia dua bahasa (indonesia - arab).
http://lidwa.com/app/
http://lidwa.com/app/
Najed tempat munculnya Da'jal?
Menurut riwayat di Shahih Bukhari, Nabi Muhammad SAW berdoa kepada Allah untuk memberkahi daerah Syam dan Yaman. Ketika para shahabat berkata "Daerah Najed kami juga", beliau membalas: "Akan ada gempa-bumi dan bencana2, dan dari sana akan muncul tanduk2 setan". (Shahih Bukhari Vol 2, kitab 17, #147 dan Vol 9, kitab 88, #214)
NB:
Najed adalah daerah di timur-daya Arab Saudi. Anggota kerajaan Al-Saud berasal dari suku badwi di Najed.
NB:
Najed adalah daerah di timur-daya Arab Saudi. Anggota kerajaan Al-Saud berasal dari suku badwi di Najed.
Mengenai habib
Konon mereka mayoritas keturunan anggota ahlul bayt dan "Ahlul Kisa" (QS 33:33), Imam Husein bin Ali KWh yang beristerikan seorang puteri kaisar persia, Yazdajrid (Yazdekerd) III (cucu dari kaisar Kisra di zaman rasul) yg. bernama Syahrbanu. Kaisar Yazdajrid ini cucu (ibu dari ayahnya) dari kaisar Romawi Bizantium bernama Maurice. Termasuk juga sebagian besar Wali Songo, kesultanan Siak Indrapura, kesultanan Pontianak, kesultanan Palembang, Samoedra Pasai, Aceh, Ternate, Tidore, Sulawesi, Mindanao.
Soal ini sdh banyak sekali ditulis oleh pakar sejarah, baik dari Indonesia (Hamka, Azyumardi Azra, riset2 di IAIN, UI, UNPAD, dll.), Mesir (Univ. Al-Azhar), Belanda (Van Den Berg dari universitas Leiden, dll.) dan negeri eropa lainnya (univ. Leipsig dll.), Australia bahkan di Amerika (Columbia, Cornell, Brown University)
Contohnya:
Disertasi Prof. Azyumardi Azra, Ph.D di Cornell University (mantan rektor IAIN Syarif Hidayatullah): "The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Networks of Middle Eastern and Malay-Indonesian `Ulama in the Seventeenth and Eighteenth Centuries" (dibukukan dengan judul "Jaringan Ulama" penerbit kalau tidak salah Mizan. Perlu saya cek dulu di rak buku nama penerbitnya).
Prof. Dr. Helmut Lukas dari Austrian Academy of Sciences, Commission for Social Anthropology, Vienna (Austria) "The perception of Indonesia’s history and culture by Western historians and social scientists" (bisa diunduh di http://homepage.univie.ac.at/helmut.lukas/history.PDF)
DR. Howard M. Federspiel: "Islam and ideology in the emerging Indonesian state: the Persatuan Islam (PERSIS)" (hal 8)
Van Den Berg (Univ. Leiden, Holland): "Hadhramout et les Colonies arabes dans l'Archipel Indien Indonesian" (sdh diterjemahkan ke bahasa Indonesia dg. judul "Hadramaut dan koloni arab di Nusantara", terbitan INIS 1989)
Ahmad Ibrahim, Sharon Siddique, Yasmin Hussain: "Readings on Islam in Southeast Asia", Institute of Southeast Asian Studies, 1985 (hal 4 & 7), bisa diunduh disini: http://books.google.com/books?id=BeDKqPTeHnUC&printsec=frontcover&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false
Natalie Mobini-Kesheh (Monash University), The Hadrami awakening: community and identity in the Netherlands East Indies (disertasi di Cornel University, NY).
Bisa juga diunduh disini:
http://books.google.com/books?id=c45Xvsq2q4UC&lpg=PP1&dq=the%20hadrami%20awakening&pg=PP1#v=onepage&q&f=false
Prof. Dr. HAMKA, M. DAHLAN MANSOER, ABOE BAKAR ATJEH e.t, Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia. (cetakan Medan, 1963). (entah kemana nih buku, lenyap).
Ahmad Hidayat: Sejarah Islam Sampai ke Nusantara: http://telagahikmah.org/name/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=98
Blog wartawan senior Republika: http://alwishahab.wordpress.com/2009/08/07/hadramaut-dan-koloni-arab/
Dan banyak lagi referensi lainnya.
Detil online lainnya bisa dilihat disini:
http://www.ummah.net/islam/nusantara/sejarah.html
http://blogs.myspace.com/index.cfm?fuseaction=blog.view&friendId=370385956&blogId=392077873+
http://www.facebook.com/topic.php?uid=153822355856&topic=13695
http://kawansejati.ee.itb.ac.id/tentang-istilah-sayyid-syarif-dan-habib
http://id.wikipedia.org/wiki/Sayyid
Beberapa cuplikan:
Nageeb M.Saleeby didalam bukunya yang berjudul ‘Department of The Interior Ethnological Survey Publication Studies in More History Law Relegion’ (Manila Bireau of Republic Printing 1905) dalam menyebut sejarah Mindanau mengatakan antara lain:
“Sebelum kedatangan Islam tidak terdapat data sejarah yang akurat, dan tidak terdapat pula kisah atau ceritera-ceritera yang di-ingat orang. Setelah kedatangan Islam barulah tampak penyebaran ilmu (pengetahuan), peradaban dan berbagai kegiatan. Undang-undang dasar yang baru ditetapkan bagi Negara, ketentuan-ketentuan hukum tertulis ditetapkan dan silsilah serta cabang-cabang keturunan dari orang-orang besar dibaku kan, kemudian dengan hati-hati dan dijaga baik-baik oleh semua Sultan dan para bangsawan”. Silsilah tersebut dibakukan dalam sebuah catatan sejarah yang tertulis dengan bahasa Melayu Tinggi, terjemahannya dalam bahasa Indonesia, sebagai berikut:
“Alhamdulillah, saya yakin sepenuhnya bahwa Allah menjadi saksi atas saya. Buku catatan ini berisi silsilah Rasulallah saw (yaitu mereka) yang tiba di Mandanau. Sebagaimana diketahui, Rasulallah saw mempunyai seorang putri bernama Fathimah Az-Zahra. Putri ini melahirkan dua orang syarif, Al-Hasan dan Al-Husain. Tersebut belakangan (Al-Husain) itulah yang beranak Syarif (Ali) Zainal Abidin...”dan seterusnya.
Keturunan dari Muhamad (Al-Baqir) putera Zainal Abidin (yakni mereka yang datang dari Johor) ialah Ahmad bin Abdullah bin Muhamad bin Ali bin Abdullah bin Alwi (‘Ammul Faqih) bin Muhamad (Shahib Marbath) bin Ali (Khali’ Qasam) bin Alwi bin Muhamad bin Alwi (orang yang pertama disebut ‘Alawi’ dan darinya berasal semua kaum sayid Al-Alawiyyun di Hadramaut) bin Abdullah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa..dan seterusnya sampai kepada Muhamad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin.
- Musyawarah kaum muslimin yang berlangsung di Sidogiri pada tanggal 30-april-1962, dihadiri oleh 165 orang ulama, telah mengambil keputusan dan telah disampaikan kepada pihak-pihak resmi, bahwasanya kaum Alawiyyin berasal dari Hadramaut penganut madzhab Syafi’i adalah orang-orang yang menyebarkan agama Islam di Indonesia. Naskah keputusan tersebut ditanda tangani oleh Ketua Musyawarah, Haji Ahmad Khalil Nawawi dan wakil Sekretaris Abdulgani Ali. Adapun mengenai orang-orang yang menyebarkan agama Islam dinegeri-negeri Timur pada umumnya, dapat dituturkan sebagai berikut: Menurut beberapa buku sejarah Jawa dan menurut sementara kaum orientalis (ahli ketimuran) Barat, dinyatakan bahwa orang-orang Arab lah yang membawa benih-benih agama Islam kenegeri-negeri Timur. Akan tetapi beberapa orang dari kaum orientalis zaman belakangan masih tetap mengikuti pendapat Snouck Hurgronje, yang berpendapat bahwa penyebar agama Islam datang dari India. Meskipun begitu mereka sendiri berbeda pendapat mengenai tempat (di India) darimana (aslinya) para penyebar agama Islam itu datang.
Doktor Hamka mengatakan juga bahwa orang-orang keturunan Arab, khususnya kaum Sayid, beroleh kedudukan dan martabat sangat terhormat. Keturunan mereka memegang tampuk kesultanan Aceh. Sultan yang pertama ialah Sultan Badrul-‘Alam Asy-Syarif Hasyim Jamalullail (1699-1702M), kemudian Sultan Perkasa Alam Asy-Syarif Lamtsawiy Asy-Syarif Ibrahim Abriy. Hingga tahun 1946 M beberapa orang perwira yang memimpin pasukan bersenjata di Aceh terdiri dari keturunan Arab. Sultan-sultan Perlis dari keluarga Jamalullail dan Sultan yang sekarang (yakni pada masa Hamka menulis bukunya) ialah Tuanku Sayid Putera bin Almarhum Hasan Jamalullail. Sebagai pembuktian tentang ke-arab-an para penyebar agama Islam beliau mengemukakan, bahwa diantara mereka itu adalah Syeikh Islam’il dan Sayid Abduaziz yang telah berhasil mengislamkan ‘Prameswara’. Sedangkan Syeikh Abdullah Arif dan Malik Ibrahim sendiri adalah keturunan (Ali) Zainal Abidin bin Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib bermukim di Gresik. Demikian juga Syarif Hidayatullah adalah keturunan Muhamad Rasulallah saw. Kedatangan para sayid dari kaum Alawiyyin dari Hadramaut terjadi pada masa hidupnya Sultan Iskandar Muda di Aceh. (semua uraian yang bersumber dari Hamka ini didasarkan buku beliau ‘Sejarah Umat Islam’ jilid 4 hal.21,42,46,47 dan buku beliau ‘Tuanku Rau Antara Fakta dan Khayal’, hal. 332). Dalam buku Hamka “Seminar Sejarah” (Islam) hal.75, mengatakan: Harus diakui bahwa kaum Sayid dan kaum Syarif (kaum Alawiyyin) sudah sejak semula telah mengambil bagian dalam penyebaran agama Islam di Indonesia.
- Prof. Dr. Hamka didalam bukunya “Sejarah Ummat Islam’ jilid 4 mengatakan, didalam ceritera-ceritera rakyat yang tertulis banyak disebut tokoh-tokoh penting yang berasal dari keturunan Rasulallah saw. Raja-raja dikepulauan Maluku, misalnya, disebut bahwa mereka itu berasal dari keturunan Jakfar As-Shadiq (cicit Rasulallah saw). Disebut juga bahwa seorang Sayyid dari kaum Alawiyyin datang dibeberapa daerah Timur Indonesia untuk menyebarkan agama Islam. Banyak pula dibicarakan orang bahwa seorang Sayid lainnya yang berada dikerajaan Kutai datang dari Demak. Ceritera-ceritera seperti itu meskipun tidak ditunjang oleh data tertulis atau tidak diperkuat dengan hujjah (argumentasi), bagaimanapun juga pasti mempunyai asal kenyataan yang sebenarnya, bukan hanya sekedar ceritera yang menunjukkan betapa besar peranan orang-orang Arab dalam penyebaran agama Islam dinegeri Melayu. Peranan yang tidak dapat kita lupakan.
Soal ini sdh banyak sekali ditulis oleh pakar sejarah, baik dari Indonesia (Hamka, Azyumardi Azra, riset2 di IAIN, UI, UNPAD, dll.), Mesir (Univ. Al-Azhar), Belanda (Van Den Berg dari universitas Leiden, dll.) dan negeri eropa lainnya (univ. Leipsig dll.), Australia bahkan di Amerika (Columbia, Cornell, Brown University)
Contohnya:
Disertasi Prof. Azyumardi Azra, Ph.D di Cornell University (mantan rektor IAIN Syarif Hidayatullah): "The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Networks of Middle Eastern and Malay-Indonesian `Ulama in the Seventeenth and Eighteenth Centuries" (dibukukan dengan judul "Jaringan Ulama" penerbit kalau tidak salah Mizan. Perlu saya cek dulu di rak buku nama penerbitnya).
Prof. Dr. Helmut Lukas dari Austrian Academy of Sciences, Commission for Social Anthropology, Vienna (Austria) "The perception of Indonesia’s history and culture by Western historians and social scientists" (bisa diunduh di http://homepage.univie.ac.at/helmut.lukas/history.PDF)
DR. Howard M. Federspiel: "Islam and ideology in the emerging Indonesian state: the Persatuan Islam (PERSIS)" (hal 8)
Van Den Berg (Univ. Leiden, Holland): "Hadhramout et les Colonies arabes dans l'Archipel Indien Indonesian" (sdh diterjemahkan ke bahasa Indonesia dg. judul "Hadramaut dan koloni arab di Nusantara", terbitan INIS 1989)
Ahmad Ibrahim, Sharon Siddique, Yasmin Hussain: "Readings on Islam in Southeast Asia", Institute of Southeast Asian Studies, 1985 (hal 4 & 7), bisa diunduh disini: http://books.google.com/books?id=BeDKqPTeHnUC&printsec=frontcover&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false
Natalie Mobini-Kesheh (Monash University), The Hadrami awakening: community and identity in the Netherlands East Indies (disertasi di Cornel University, NY).
Bisa juga diunduh disini:
http://books.google.com/books?id=c45Xvsq2q4UC&lpg=PP1&dq=the%20hadrami%20awakening&pg=PP1#v=onepage&q&f=false
Prof. Dr. HAMKA, M. DAHLAN MANSOER, ABOE BAKAR ATJEH e.t, Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia. (cetakan Medan, 1963). (entah kemana nih buku, lenyap).
Ahmad Hidayat: Sejarah Islam Sampai ke Nusantara: http://telagahikmah.org/name/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=98
Blog wartawan senior Republika: http://alwishahab.wordpress.com/2009/08/07/hadramaut-dan-koloni-arab/
Dan banyak lagi referensi lainnya.
Detil online lainnya bisa dilihat disini:
http://www.ummah.net/islam/nusantara/sejarah.html
http://blogs.myspace.com/index.cfm?fuseaction=blog.view&friendId=370385956&blogId=392077873+
http://www.facebook.com/topic.php?uid=153822355856&topic=13695
http://kawansejati.ee.itb.ac.id/tentang-istilah-sayyid-syarif-dan-habib
http://id.wikipedia.org/wiki/Sayyid
Beberapa cuplikan:
Nageeb M.Saleeby didalam bukunya yang berjudul ‘Department of The Interior Ethnological Survey Publication Studies in More History Law Relegion’ (Manila Bireau of Republic Printing 1905) dalam menyebut sejarah Mindanau mengatakan antara lain:
“Sebelum kedatangan Islam tidak terdapat data sejarah yang akurat, dan tidak terdapat pula kisah atau ceritera-ceritera yang di-ingat orang. Setelah kedatangan Islam barulah tampak penyebaran ilmu (pengetahuan), peradaban dan berbagai kegiatan. Undang-undang dasar yang baru ditetapkan bagi Negara, ketentuan-ketentuan hukum tertulis ditetapkan dan silsilah serta cabang-cabang keturunan dari orang-orang besar dibaku kan, kemudian dengan hati-hati dan dijaga baik-baik oleh semua Sultan dan para bangsawan”. Silsilah tersebut dibakukan dalam sebuah catatan sejarah yang tertulis dengan bahasa Melayu Tinggi, terjemahannya dalam bahasa Indonesia, sebagai berikut:
“Alhamdulillah, saya yakin sepenuhnya bahwa Allah menjadi saksi atas saya. Buku catatan ini berisi silsilah Rasulallah saw (yaitu mereka) yang tiba di Mandanau. Sebagaimana diketahui, Rasulallah saw mempunyai seorang putri bernama Fathimah Az-Zahra. Putri ini melahirkan dua orang syarif, Al-Hasan dan Al-Husain. Tersebut belakangan (Al-Husain) itulah yang beranak Syarif (Ali) Zainal Abidin...”dan seterusnya.
Keturunan dari Muhamad (Al-Baqir) putera Zainal Abidin (yakni mereka yang datang dari Johor) ialah Ahmad bin Abdullah bin Muhamad bin Ali bin Abdullah bin Alwi (‘Ammul Faqih) bin Muhamad (Shahib Marbath) bin Ali (Khali’ Qasam) bin Alwi bin Muhamad bin Alwi (orang yang pertama disebut ‘Alawi’ dan darinya berasal semua kaum sayid Al-Alawiyyun di Hadramaut) bin Abdullah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa..dan seterusnya sampai kepada Muhamad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin.
- Musyawarah kaum muslimin yang berlangsung di Sidogiri pada tanggal 30-april-1962, dihadiri oleh 165 orang ulama, telah mengambil keputusan dan telah disampaikan kepada pihak-pihak resmi, bahwasanya kaum Alawiyyin berasal dari Hadramaut penganut madzhab Syafi’i adalah orang-orang yang menyebarkan agama Islam di Indonesia. Naskah keputusan tersebut ditanda tangani oleh Ketua Musyawarah, Haji Ahmad Khalil Nawawi dan wakil Sekretaris Abdulgani Ali. Adapun mengenai orang-orang yang menyebarkan agama Islam dinegeri-negeri Timur pada umumnya, dapat dituturkan sebagai berikut: Menurut beberapa buku sejarah Jawa dan menurut sementara kaum orientalis (ahli ketimuran) Barat, dinyatakan bahwa orang-orang Arab lah yang membawa benih-benih agama Islam kenegeri-negeri Timur. Akan tetapi beberapa orang dari kaum orientalis zaman belakangan masih tetap mengikuti pendapat Snouck Hurgronje, yang berpendapat bahwa penyebar agama Islam datang dari India. Meskipun begitu mereka sendiri berbeda pendapat mengenai tempat (di India) darimana (aslinya) para penyebar agama Islam itu datang.
Doktor Hamka mengatakan juga bahwa orang-orang keturunan Arab, khususnya kaum Sayid, beroleh kedudukan dan martabat sangat terhormat. Keturunan mereka memegang tampuk kesultanan Aceh. Sultan yang pertama ialah Sultan Badrul-‘Alam Asy-Syarif Hasyim Jamalullail (1699-1702M), kemudian Sultan Perkasa Alam Asy-Syarif Lamtsawiy Asy-Syarif Ibrahim Abriy. Hingga tahun 1946 M beberapa orang perwira yang memimpin pasukan bersenjata di Aceh terdiri dari keturunan Arab. Sultan-sultan Perlis dari keluarga Jamalullail dan Sultan yang sekarang (yakni pada masa Hamka menulis bukunya) ialah Tuanku Sayid Putera bin Almarhum Hasan Jamalullail. Sebagai pembuktian tentang ke-arab-an para penyebar agama Islam beliau mengemukakan, bahwa diantara mereka itu adalah Syeikh Islam’il dan Sayid Abduaziz yang telah berhasil mengislamkan ‘Prameswara’. Sedangkan Syeikh Abdullah Arif dan Malik Ibrahim sendiri adalah keturunan (Ali) Zainal Abidin bin Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib bermukim di Gresik. Demikian juga Syarif Hidayatullah adalah keturunan Muhamad Rasulallah saw. Kedatangan para sayid dari kaum Alawiyyin dari Hadramaut terjadi pada masa hidupnya Sultan Iskandar Muda di Aceh. (semua uraian yang bersumber dari Hamka ini didasarkan buku beliau ‘Sejarah Umat Islam’ jilid 4 hal.21,42,46,47 dan buku beliau ‘Tuanku Rau Antara Fakta dan Khayal’, hal. 332). Dalam buku Hamka “Seminar Sejarah” (Islam) hal.75, mengatakan: Harus diakui bahwa kaum Sayid dan kaum Syarif (kaum Alawiyyin) sudah sejak semula telah mengambil bagian dalam penyebaran agama Islam di Indonesia.
- Prof. Dr. Hamka didalam bukunya “Sejarah Ummat Islam’ jilid 4 mengatakan, didalam ceritera-ceritera rakyat yang tertulis banyak disebut tokoh-tokoh penting yang berasal dari keturunan Rasulallah saw. Raja-raja dikepulauan Maluku, misalnya, disebut bahwa mereka itu berasal dari keturunan Jakfar As-Shadiq (cicit Rasulallah saw). Disebut juga bahwa seorang Sayyid dari kaum Alawiyyin datang dibeberapa daerah Timur Indonesia untuk menyebarkan agama Islam. Banyak pula dibicarakan orang bahwa seorang Sayid lainnya yang berada dikerajaan Kutai datang dari Demak. Ceritera-ceritera seperti itu meskipun tidak ditunjang oleh data tertulis atau tidak diperkuat dengan hujjah (argumentasi), bagaimanapun juga pasti mempunyai asal kenyataan yang sebenarnya, bukan hanya sekedar ceritera yang menunjukkan betapa besar peranan orang-orang Arab dalam penyebaran agama Islam dinegeri Melayu. Peranan yang tidak dapat kita lupakan.
Toleransi Beragama
Sehubungan soal bertenggang rasa dalam bertetangga (termasuk tidak mengganggu dg. suara hiruk-pikuk saat tetangga non-muslim sedang beristirahat), mungkin ini bisa direnungkan:
Rasulullah (SAW) bersabda: Teman terbaik dalam pandanngan Allah adalah seorang yg. selalu mengharapkan kebaikan pada shahabatnya, dan tetangga terbaik adalah yg. berperilaku terbaik terhadap tetangga2nya. (HR. Al-Tirmidzi #120)
Allah SWT berfirman, "Tetangga dekat dan tetangga yang jauh." [QS An-Nissa : 36]
"Tidak akan datang kiamat sehingga banyak perbuatan dan perkataan keji, pemutusan hubungan silaturrahmi, dan sikap yang buruk dalam bertetangga". [HR Imam Ahmad dan Hakim]
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka tidak boleh ia menggangu tetangganya". [HR Muslim].
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir maka hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya". [HR Muslim]
"Malaikat Jibril senantiasa berpesan kepadaku agar berbuat baik kepada tetangga sehingga aku mengira bahwa seorang tetangga akan menjadi ahli waris bagi tetangganya". [HR Muslim]
Rasulullah saw bersabda. "Barangsiapa beriman kepada Allah dari Hari Akhir, maka jangan menyakiti tetangganya." [Mutaffaq Alaih: HR Ahmad dan Muslim]
Rasulullah saw bersabda, "... dan berbuat baiklah kepada tetanggamu maka kamu akan menjadi muslim." [Ibnu Majjah]
Rasulullah memberikan rambu-rambu dalam memberikan hadiah agar didahulukan orang yang paling dekat pintunya dari rumah. Hal ini pernah ditanyakan pada Rasulullah SAW dan beliau menjawab, "Berilah hadiah kepada yang paling dekat pintunya." [Mutaffaq Alaih]
Rasulullah SAW bersabda, "Salah seorang dari kalian jangan sekali-kali melarang tetangganya meletakkan kayu di dinding rumahnya." [Mutaffaq Alaih]
Dari Abu Dzar berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Tiga golongan yang Allah mencintai mereka... Seseorang yang memiliki tetangga, dia disakiti oleh tetangganya kemudian bersabar atas gangguan tersebut sampai keduanya dipisahkan oleh kematian atau sekedup." [HR Imam Ahmad]
Dalam memilih rumah juga: Tetanggamu sebelum rumahmu (maksudnya, lihat lingkungan tetangga sebelum memilih rumah)
Sementara bagi umat kristiani, bertenggang-rasa terhadap tetangga muslimnya:
Cintailah tetanggamu spt. dirimu sendiri (Matius 22:39)
Kalau mau mengambil jalan tengah dan memberikan ketenteraman dan kerukunan antar umat beragama misalnya soal adzan yang terlalu keras dan mengganggu tetangga yang utamanya non-muslim, maka cukuplah hanya adzan yg. dilantunkan dengan merdu lewat speaker dan tidak terlalu keras pula, lain2nya (apalagi anak2 dg. suara sumbang), tidaklah perlu menggunakan speaker.
Rasulullah (SAW) bersabda: Teman terbaik dalam pandanngan Allah adalah seorang yg. selalu mengharapkan kebaikan pada shahabatnya, dan tetangga terbaik adalah yg. berperilaku terbaik terhadap tetangga2nya. (HR. Al-Tirmidzi #120)
Allah SWT berfirman, "Tetangga dekat dan tetangga yang jauh." [QS An-Nissa : 36]
"Tidak akan datang kiamat sehingga banyak perbuatan dan perkataan keji, pemutusan hubungan silaturrahmi, dan sikap yang buruk dalam bertetangga". [HR Imam Ahmad dan Hakim]
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka tidak boleh ia menggangu tetangganya". [HR Muslim].
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir maka hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya". [HR Muslim]
"Malaikat Jibril senantiasa berpesan kepadaku agar berbuat baik kepada tetangga sehingga aku mengira bahwa seorang tetangga akan menjadi ahli waris bagi tetangganya". [HR Muslim]
Rasulullah saw bersabda. "Barangsiapa beriman kepada Allah dari Hari Akhir, maka jangan menyakiti tetangganya." [Mutaffaq Alaih: HR Ahmad dan Muslim]
Rasulullah saw bersabda, "... dan berbuat baiklah kepada tetanggamu maka kamu akan menjadi muslim." [Ibnu Majjah]
Rasulullah memberikan rambu-rambu dalam memberikan hadiah agar didahulukan orang yang paling dekat pintunya dari rumah. Hal ini pernah ditanyakan pada Rasulullah SAW dan beliau menjawab, "Berilah hadiah kepada yang paling dekat pintunya." [Mutaffaq Alaih]
Rasulullah SAW bersabda, "Salah seorang dari kalian jangan sekali-kali melarang tetangganya meletakkan kayu di dinding rumahnya." [Mutaffaq Alaih]
Dari Abu Dzar berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Tiga golongan yang Allah mencintai mereka... Seseorang yang memiliki tetangga, dia disakiti oleh tetangganya kemudian bersabar atas gangguan tersebut sampai keduanya dipisahkan oleh kematian atau sekedup." [HR Imam Ahmad]
Dalam memilih rumah juga: Tetanggamu sebelum rumahmu (maksudnya, lihat lingkungan tetangga sebelum memilih rumah)
Sementara bagi umat kristiani, bertenggang-rasa terhadap tetangga muslimnya:
Cintailah tetanggamu spt. dirimu sendiri (Matius 22:39)
Kalau mau mengambil jalan tengah dan memberikan ketenteraman dan kerukunan antar umat beragama misalnya soal adzan yang terlalu keras dan mengganggu tetangga yang utamanya non-muslim, maka cukuplah hanya adzan yg. dilantunkan dengan merdu lewat speaker dan tidak terlalu keras pula, lain2nya (apalagi anak2 dg. suara sumbang), tidaklah perlu menggunakan speaker.
Hukum mengada-ada
"Burqa resmi dilarang di Perancis." Itulah berita tempo hari lalu yang saya baca online. Jadi, kalau ada negara yg. melarang cewek berpakaian mini, bersolek dll. berarti itu mengikuti Perancis, dengan alasan yg. sama: opresi.
http://www.illumemag.com/zine/articleDetail.php?France-Approves-Burqa-Ban-13317
Di AS, semua institusi yg. menerima uang pajak juga tidak diperkenankan cenderung pada agama tertentu atau sebaliknya (mendiskreditkan agama tertentu). Bedanya, di Bill Of Rights jelas dituliskan pemerintah tidak boleh ikut2an melarang orang beribadah dan kongres tidak boleh bikin aturan berkenaan dengan agama. Makanya, meski susah, orang bisa menang di pengadilan dalam soal jilbab atau mungkin burqa (meski disumpahserapahi masyarakat lokalnya).
Aneh juga kalau alasan mereka itu keselamatan masyarakat. Menurut saya mereka mengada-ada. Memangnya para kriminal itu memakai burqa? menurut statistik, cuma 2000-an yg. berburqa ria di Perancis, dan semuanya cewek (memangnya ada kasus cowok berburqa di perancis?). Kalau mau fair soal keselamatan, mereka mestinya melarang juga orang berjenggot, karena OBL berjenggot, pelaku 9/11 banyak yg. berjenggot, Yusuf Islam (a.k.a Cat Stevens) juga berjenggot, dst. Bagaimana dg. suster gereja di Perancis, apa mereka juga dilarang berpakaian spt. jilbab di publik?
Sama mengada-adanya dengan aturan di Swiss yg. melarang mendirikan menara masjid. Memangnya menara itu dipasangi speaker buat azan subuh? Bagaimana dengan gereja, apa tidak boleh pakai bel?
Ada dua fallacy di sebagian pandangan orang-orang, utamanya yang sekuler:
Negeri sekuler mestinya tidak boleh turut campur soal bagaimana masyarakat menjalankan agamanya. Memakai burqa (burga bukan jilbab, tapi berupa cadar) atau tidak di tempat umum, itu urusan personal masing2. Di AS, inilah yg. disebutkan dalam Bill Of Rights di konstitusi itu. Pemerintah tidak boleh prejudice mengatakan "alasan security". Apa jaminannya yg. pake kutang dan ce-da itu lebih bikin aman?
Negara dengan azas agama, spt. Iran dan Saudi, memiliki hak melarang karena memang sdh diatur undang2 negara itu didirikan, sama halnya dengan aturan2 di negeri Vatikan atau negeri berbasis agama lainnya. Mau mengubah aturannya, berarti harus mengubah asas negaranya. Demikian pula dengan komunisme.
Alasan parlemen Perancis juga tidak masuk akal dalam hal HAM: opresi thp wanita (??????) Memangnya mereka memakai burqa karena dipaksa? Kalau terpaksa, mestinya yg. memaksa itu yg. dibawa ke pengadilan, bukan membuat aturan melarang semuanya.
BTW, Indonesia tidak termasuk "Secular state" kalau miturut WIkipedia:
http://en.wikipedia.org/wiki/Secular_state:
A secular state is a concept of secularism, whereby a state or country purports to be officially neutral in matters of religion, supporting neither religion nor irreligion.[1] A secular state also claims to treat all its citizens equally regardless of religion, and claims to avoid preferential treatment for a citizen from a particular religion/nonreligion over other religions/nonreligion. Most often it has no state religion or equivalent.
....
Secularism is the concept that government or other entities should exist separately from religion and/or religious beliefs.
In one sense, secularism may assert the right to be free from religious rule and teachings, and the right to freedom from governmental imposition of religion upon the people within a state that is neutral on matters of belief. (See also Separation of church and state andLaïcité.) In another sense, it refers to the view that human activities and decisions, especially political ones, should be based on evidence and fact unbiased by religious influence.[1] (See also public reason.)
dari Encyclopaedia Britania:
any movement in society directed away from otherworldliness to life on earth. In the European Middle Ages there was a strong tendency for religious persons to despise human affairs and to meditate on God and the afterlife. As a reaction to this medieval tendency, secularism, at the time of the Renaissance, exhibited itself in the development of humanism, when people began to show more interest in human cultural achievements and the possibilities of their fulfillment in this world. The movement toward secularism has been in progress during the entire course of modern history and has often been viewed as being anti-Christian and antireligious. In the latter half of the 20th century, however, some theologians began advocating secular Christianity. They suggested that Christianity should not be concerned only with the sacred and the otherworldly, but that people should find in the world the opportunity to promote Christian values. These theologians maintain that the real meaning of the message of Jesus can be discovered and fulfilled in the everyday affairs of secular urban living.
Intinya: melepaskan agama secara total dari urusan kenegaraan.
Yang menjadi masalah adalah Perancis itu melanggar azas kenegaraannya sendiri. Seperti definisi diatas, azas sekularisme itu adalah pemerintah tidak boleh ikut campur dalam urusan agama. Cadar itu dipercayai pemakainya sbg ibadah (urusan agama), jadi berbeda dengan Arab Saudi (yang justeru melanggar azas negaranya sendiri jika tidak menegakkan hukum agama).
Dalam hal ini negara AS lebih baik dan Perancis banyak dikecam masyarakat dan media AS.
Hal yg sama mestinya berlaku bagi penganut agama lain, misalnya melarang memakai kalung salib di publik, atau melarang orang yahudi memakai kopiah kecil (kippah/Yarmulke). Kenapa cuma burqa?
Secara pribadi sendiri saya tidak sepaham dg burqa, cuma melihat kelakuan Perancis ini nampaknya mereka benar-benar islamophobia, seperti halnya banyak negara eropa lainnya.
http://www.illumemag.com/zine/articleDetail.php?France-Approves-Burqa-Ban-13317
Di AS, semua institusi yg. menerima uang pajak juga tidak diperkenankan cenderung pada agama tertentu atau sebaliknya (mendiskreditkan agama tertentu). Bedanya, di Bill Of Rights jelas dituliskan pemerintah tidak boleh ikut2an melarang orang beribadah dan kongres tidak boleh bikin aturan berkenaan dengan agama. Makanya, meski susah, orang bisa menang di pengadilan dalam soal jilbab atau mungkin burqa (meski disumpahserapahi masyarakat lokalnya).
Aneh juga kalau alasan mereka itu keselamatan masyarakat. Menurut saya mereka mengada-ada. Memangnya para kriminal itu memakai burqa? menurut statistik, cuma 2000-an yg. berburqa ria di Perancis, dan semuanya cewek (memangnya ada kasus cowok berburqa di perancis?). Kalau mau fair soal keselamatan, mereka mestinya melarang juga orang berjenggot, karena OBL berjenggot, pelaku 9/11 banyak yg. berjenggot, Yusuf Islam (a.k.a Cat Stevens) juga berjenggot, dst. Bagaimana dg. suster gereja di Perancis, apa mereka juga dilarang berpakaian spt. jilbab di publik?
Sama mengada-adanya dengan aturan di Swiss yg. melarang mendirikan menara masjid. Memangnya menara itu dipasangi speaker buat azan subuh? Bagaimana dengan gereja, apa tidak boleh pakai bel?
Ada dua fallacy di sebagian pandangan orang-orang, utamanya yang sekuler:
- Menyamakan Bill Of Rights dg UUD 45. Dari sisi hukum, mereka berbeda (bagi orang hukum itu beda titik-koma saja sdh disebut beda, apalagi hal ini).
- Menyamakan negeri sekuler dengan negeri berdasarkan agama. Mestinya menyamakan Saudi dengan Vatican.
Negeri sekuler mestinya tidak boleh turut campur soal bagaimana masyarakat menjalankan agamanya. Memakai burqa (burga bukan jilbab, tapi berupa cadar) atau tidak di tempat umum, itu urusan personal masing2. Di AS, inilah yg. disebutkan dalam Bill Of Rights di konstitusi itu. Pemerintah tidak boleh prejudice mengatakan "alasan security". Apa jaminannya yg. pake kutang dan ce-da itu lebih bikin aman?
Negara dengan azas agama, spt. Iran dan Saudi, memiliki hak melarang karena memang sdh diatur undang2 negara itu didirikan, sama halnya dengan aturan2 di negeri Vatikan atau negeri berbasis agama lainnya. Mau mengubah aturannya, berarti harus mengubah asas negaranya. Demikian pula dengan komunisme.
Alasan parlemen Perancis juga tidak masuk akal dalam hal HAM: opresi thp wanita (??????) Memangnya mereka memakai burqa karena dipaksa? Kalau terpaksa, mestinya yg. memaksa itu yg. dibawa ke pengadilan, bukan membuat aturan melarang semuanya.
BTW, Indonesia tidak termasuk "Secular state" kalau miturut WIkipedia:
http://en.wikipedia.org/wiki/Secular_state:
A secular state is a concept of secularism, whereby a state or country purports to be officially neutral in matters of religion, supporting neither religion nor irreligion.[1] A secular state also claims to treat all its citizens equally regardless of religion, and claims to avoid preferential treatment for a citizen from a particular religion/nonreligion over other religions/nonreligion. Most often it has no state religion or equivalent.
....
Secularism is the concept that government or other entities should exist separately from religion and/or religious beliefs.
In one sense, secularism may assert the right to be free from religious rule and teachings, and the right to freedom from governmental imposition of religion upon the people within a state that is neutral on matters of belief. (See also Separation of church and state andLaïcité.) In another sense, it refers to the view that human activities and decisions, especially political ones, should be based on evidence and fact unbiased by religious influence.[1] (See also public reason.)
dari Encyclopaedia Britania:
any movement in society directed away from otherworldliness to life on earth. In the European Middle Ages there was a strong tendency for religious persons to despise human affairs and to meditate on God and the afterlife. As a reaction to this medieval tendency, secularism, at the time of the Renaissance, exhibited itself in the development of humanism, when people began to show more interest in human cultural achievements and the possibilities of their fulfillment in this world. The movement toward secularism has been in progress during the entire course of modern history and has often been viewed as being anti-Christian and antireligious. In the latter half of the 20th century, however, some theologians began advocating secular Christianity. They suggested that Christianity should not be concerned only with the sacred and the otherworldly, but that people should find in the world the opportunity to promote Christian values. These theologians maintain that the real meaning of the message of Jesus can be discovered and fulfilled in the everyday affairs of secular urban living.
Intinya: melepaskan agama secara total dari urusan kenegaraan.
Yang menjadi masalah adalah Perancis itu melanggar azas kenegaraannya sendiri. Seperti definisi diatas, azas sekularisme itu adalah pemerintah tidak boleh ikut campur dalam urusan agama. Cadar itu dipercayai pemakainya sbg ibadah (urusan agama), jadi berbeda dengan Arab Saudi (yang justeru melanggar azas negaranya sendiri jika tidak menegakkan hukum agama).
Dalam hal ini negara AS lebih baik dan Perancis banyak dikecam masyarakat dan media AS.
Hal yg sama mestinya berlaku bagi penganut agama lain, misalnya melarang memakai kalung salib di publik, atau melarang orang yahudi memakai kopiah kecil (kippah/Yarmulke). Kenapa cuma burqa?
Secara pribadi sendiri saya tidak sepaham dg burqa, cuma melihat kelakuan Perancis ini nampaknya mereka benar-benar islamophobia, seperti halnya banyak negara eropa lainnya.
Dosa Ghibah dan Namimah
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang . (QS Al-Hujurat:12) (QS al-Hujurat:12),
Hadits Riwayat Muslim, Abu Daud : Nabi SAW bersabda : "Tahukah kamu apa ghibah itu ? Jawab sahabat : Allahu warasuluhu a'lam (Allah dan Rasulullah yang lebih tahu).
Kemudian Nabi SAW bersabda: Menceritakan hal saudaramu yang ia tidak suka diceritakan pada orang lain. Lalu Sahabat bertanya: Bagaimana jika memang benar sedemikian keadaan saudaraku itu ?
Jawab Nabi SAW : "Jika benar yang kau ceritakan itu, maka itulah ghibah, tetapi jika tidak benar ceritamu itu, maka itu disebut buhtan (tuduhan palsu, fitnah) dan itu lebih besar dosanya".
Dalam kitab al adzkar , Imam An-Nawawy memberikan definisi : 'Ghibah, adalah menyebutkan hal-hal yang tidak disukai orang lain, baik berkaitan kondisi badan, kesehatan, agama, dunia, jiwa, perawakan, akhlak, harta, istri, pembantu, gaya ekspresi rasa senang, rasa duka dan sebainya, baik dengan kata-kata yang gamblang, isyarat maupun kode.
Bergosip soal saudara (seiman) adalah dosa lebih besar dibanding riba (Abu Dawud).
Al-Majalis wa al-'akhbar dengan isnad dari Muhammad ibn al-Hasan dari Abu Dharr dari Rasulullah bersabda: "Ghibah itu dosanya lebih besar daripada berzina." aku berkata, "Bagaimana bisa, Ya RasulAllah?" "Karena jika seorang melakukan zina dan bertaubat kepada Allah dan Allah menerima taubatnya. Tapi ghibah tidak diampuni Allah sampai ia dimaafkan oleh korban (ghibah)." Kemudian beliau bersabda, "Memakan daging (saudaranya) adalah dosa terhadap Allah. (Wasai'l al-Shi'ah, viii, hadits no. 18312).
Siapa saja yg. melakukan ghibah terhadap seseorang (misalnya membuka aibnya, walau pun ia seorang pembuat dosa) akan keluar dari wilayah Allah ,yang maha tinggi, dan masuk ke wilayah Setan (yg. hina) (riwayat al-Shaykh al-Saduq dari Imam Ja'far Shodiq).
Dalam satu khutbahnya, Rasulullah bersabda mengenai riba dan dosa besarnya. Kemudian beliau bersabda: "Sungguh, satu dirham yang didapatkan oleh seseorang melalui riba itu lebih besar (dosanya)dibandingkan 36 kali berzina. Dan sungguh, sesuatu yang lebih besar (dosanya) dibanding riba adalah (melanggar) kehormatan seorang Muslim. (Al-Mahajjat al-bayda', v, 263)
Rasulullah bersabda: "Derajat yang lebih rendah dibanding kafir adalah jika seseorang mendengar sesuatu dari saudaranya dan menyebarkannya dengan niatan untuk mempermalukannya. Orang tersebut tidak mendapatkan tempat (surga di akherat)". (Al-Kafi, ii, "kitab al-'iman wa al-kufr", "bab man talaba' atharit al-mu'minin" )
Hadits Riwayat Muslim, Abu Daud : Nabi SAW bersabda : "Tahukah kamu apa ghibah itu ? Jawab sahabat : Allahu warasuluhu a'lam (Allah dan Rasulullah yang lebih tahu).
Kemudian Nabi SAW bersabda: Menceritakan hal saudaramu yang ia tidak suka diceritakan pada orang lain. Lalu Sahabat bertanya: Bagaimana jika memang benar sedemikian keadaan saudaraku itu ?
Jawab Nabi SAW : "Jika benar yang kau ceritakan itu, maka itulah ghibah, tetapi jika tidak benar ceritamu itu, maka itu disebut buhtan (tuduhan palsu, fitnah) dan itu lebih besar dosanya".
Dalam kitab al adzkar , Imam An-Nawawy memberikan definisi : 'Ghibah, adalah menyebutkan hal-hal yang tidak disukai orang lain, baik berkaitan kondisi badan, kesehatan, agama, dunia, jiwa, perawakan, akhlak, harta, istri, pembantu, gaya ekspresi rasa senang, rasa duka dan sebainya, baik dengan kata-kata yang gamblang, isyarat maupun kode.
Bergosip soal saudara (seiman) adalah dosa lebih besar dibanding riba (Abu Dawud).
Al-Majalis wa al-'akhbar dengan isnad dari Muhammad ibn al-Hasan dari Abu Dharr dari Rasulullah bersabda: "Ghibah itu dosanya lebih besar daripada berzina." aku berkata, "Bagaimana bisa, Ya RasulAllah?" "Karena jika seorang melakukan zina dan bertaubat kepada Allah dan Allah menerima taubatnya. Tapi ghibah tidak diampuni Allah sampai ia dimaafkan oleh korban (ghibah)." Kemudian beliau bersabda, "Memakan daging (saudaranya) adalah dosa terhadap Allah. (Wasai'l al-Shi'ah, viii, hadits no. 18312).
Siapa saja yg. melakukan ghibah terhadap seseorang (misalnya membuka aibnya, walau pun ia seorang pembuat dosa) akan keluar dari wilayah Allah ,yang maha tinggi, dan masuk ke wilayah Setan (yg. hina) (riwayat al-Shaykh al-Saduq dari Imam Ja'far Shodiq).
Dalam satu khutbahnya, Rasulullah bersabda mengenai riba dan dosa besarnya. Kemudian beliau bersabda: "Sungguh, satu dirham yang didapatkan oleh seseorang melalui riba itu lebih besar (dosanya)dibandingkan 36 kali berzina. Dan sungguh, sesuatu yang lebih besar (dosanya) dibanding riba adalah (melanggar) kehormatan seorang Muslim. (Al-Mahajjat al-bayda', v, 263)
Rasulullah bersabda: "Derajat yang lebih rendah dibanding kafir adalah jika seseorang mendengar sesuatu dari saudaranya dan menyebarkannya dengan niatan untuk mempermalukannya. Orang tersebut tidak mendapatkan tempat (surga di akherat)". (Al-Kafi, ii, "kitab al-'iman wa al-kufr", "bab man talaba' atharit al-mu'minin" )
Noise dalam Komunikasi
Dalam teori telekomunikasi dikenal adanya noise. Nah, noise ini bisa mengubah kode "A" menjadi "B" (bit-flipping dsb.). Untuk meminimalkan noise, diperkenalkan segala macam teknik (encoding, error-correction, error-protection, redundansi informasi dll.). Juga ada teori biner entropi yg. menentukan seberapa besar kemungkinan X=0 atau X=1
Dalam teori komunikasi manusia juga sama. Ada satu orang yg. memberikan "noise" dalam suatu ajaran, seterusnya ajaran tersebut bisa terkontaminasi dengan "noise" (ada orang yg. nyentrik bercerita lain atau ditambahi bumbu2 atau kena pengaruh kepercayaan lama atau paganisme), kecuali masyarakat tersebut seragam menggunakan cara untuk memurnikan dan menjamin keaslian informasi itu.
Dalam teori komunikasi manusia juga sama. Ada satu orang yg. memberikan "noise" dalam suatu ajaran, seterusnya ajaran tersebut bisa terkontaminasi dengan "noise" (ada orang yg. nyentrik bercerita lain atau ditambahi bumbu2 atau kena pengaruh kepercayaan lama atau paganisme), kecuali masyarakat tersebut seragam menggunakan cara untuk memurnikan dan menjamin keaslian informasi itu.
Virus StuxNet
Menurut data ini, penyebaran virus ini di Indonesia nomor 2 terbesar setelah Iran. Mengapa? Bukankah jaringan Internet Indonesia jauh ketinggalan dibanding negara2 eropa atau asia lainnya, kok bisa penyebarannya sangat dahsyat di dua negeri ini?
http://blogs.pcmag.com/securitywatch/2010/09/whos_behind_stuxnet_the_americ.php
Untung Indonesia belum punya PLTN, kalau tidak....si pembuat virus tinggal memencet satu tombol, dan kecelakaan yg. jauh lebih dahsyat dibanding Lapindo, bahkan dalam sejarah bangsa Indonesia, akan terjadi.
Berita terkait:
http://www.symantec.com/connect/blogs/stuxnet-introduces-first-known-rootkit-scada-devices
http://www.symantec.com/connect/fr/blogs/distilling-w32stuxnet-components
http://news.yahoo.com/s/csm/20100921/ts_csm/327178
http://www.guardian.co.uk/technology/2010/sep/24/stuxnet-worm-national-agency
http://news.cnet.com/8301-27080_3-20013545-245.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Stuxnet
http://teknologi.vivanews.com/news/read/166993-trojan-scada-hantui-iran--indonesia----india
http://www.traderplanet.com/commentaries/view/63617-stuxnet_could_mark_new_era_in_modern_warfare
http://www.sectechno.com/2010/09/15/microsoft-fixes-stuxnet-rootkit-vulnerability/
BTW, pemakai Linux nampaknya bakal aman2 saja karena virus ini menyerang sistem berbasis Windows (kok Iran sebegitu sembrono memakai Windows buat SCADA di PLTNnya sih?)
http://blogs.pcmag.com/securitywatch/2010/09/whos_behind_stuxnet_the_americ.php
Untung Indonesia belum punya PLTN, kalau tidak....si pembuat virus tinggal memencet satu tombol, dan kecelakaan yg. jauh lebih dahsyat dibanding Lapindo, bahkan dalam sejarah bangsa Indonesia, akan terjadi.
Berita terkait:
http://www.symantec.com/connect/blogs/stuxnet-introduces-first-known-rootkit-scada-devices
http://www.symantec.com/connect/fr/blogs/distilling-w32stuxnet-components
http://news.yahoo.com/s/csm/20100921/ts_csm/327178
http://www.guardian.co.uk/technology/2010/sep/24/stuxnet-worm-national-agency
http://news.cnet.com/8301-27080_3-20013545-245.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Stuxnet
http://teknologi.vivanews.com/news/read/166993-trojan-scada-hantui-iran--indonesia----india
http://www.traderplanet.com/commentaries/view/63617-stuxnet_could_mark_new_era_in_modern_warfare
http://www.sectechno.com/2010/09/15/microsoft-fixes-stuxnet-rootkit-vulnerability/
BTW, pemakai Linux nampaknya bakal aman2 saja karena virus ini menyerang sistem berbasis Windows (kok Iran sebegitu sembrono memakai Windows buat SCADA di PLTNnya sih?)
Latin (Google Translate)
Google makin menjadi universal tool. Produk mutakhirnya adalah penambahan bahasa latin di google translate (meski masih Alpha version). Contohnya, kutipan posting saya sebelumnya setelah diterjemahkan ke latin:
Multi docti tamquam Muslim Ibn Sina (Avicenna), al-Hasan ibn al-Haytham cognita Occiduis ad Alhazen et Musa ibn Muhammad al-Khwarizmi (Algorithmi), magnas quod informavit contributions parcus. 9 In saeculo ibn Muslim Firnas Abbas inventor primus consilio et volatilis apparatus test centena da Vinci annis ante consilia traxit suum. Hospitals ut hodie nosse creditur ex Aegypto Saeculum 9.
Multi docti tamquam Muslim Ibn Sina (Avicenna), al-Hasan ibn al-Haytham cognita Occiduis ad Alhazen et Musa ibn Muhammad al-Khwarizmi (Algorithmi), magnas quod informavit contributions parcus. 9 In saeculo ibn Muslim Firnas Abbas inventor primus consilio et volatilis apparatus test centena da Vinci annis ante consilia traxit suum. Hospitals ut hodie nosse creditur ex Aegypto Saeculum 9.
Subscribe to:
Posts (Atom)