Tuesday, January 13, 2009

Kopi Starbucks

saya peminum kopi sejak remaja yang sudah lama mengenal ragam kopi. Baik itu Robusta, Arabica atau lainnya. Dari segala jenis kopi saya sudah kenal, tapi hanya satu jenis kopi favorit saya: kopi tubruk ala Indonesia. Biasanya saya minum kopi tubruk Kapal Api, tapi kalau di LN sulit mendapatkan barang import tersebut.

Saya telah lama mendengar (kalau tidak salah th 2006 saat berkecamuk perang Israel dg. hizbullah di Libanon) bahwa Starbucks, paling tidak beberapa petingginya, mendukung penuh dan menyumbangkan sebagian keuntungan mereka untuk kepentingan negeri zionis Israel.

Baru-baru ini saya coba mengontak PR mereka, tetapi mereka menolak mentah-mentah berita itu dan mengatakan bahwa Starbucks adalah perusahaan publik dan tidak ikut dalam urusan politik. Anehnya, setelah saya google, saya menemukan berita yang kelihatannya cukup dapat dipercaya yang menyatakan bahwa si CEO Mr. Schultz pernah mendapatkan penghargaan dari Israel dan menyisihkan uangnya untuk kemajuan negara Israel.

Saya sejauh ini mencoba untuk menghentikan kesenangan meminum kopi dari Starbucks. Tapi susahnya minta ampun, terutama karena hanya mereka yang menjual biji kopi dari Indonesia, misalnya dari Sumatera(Medan, Lampung) atau Sulawesi (Toraja dll). Kualitas kopi mereka memang prima, bahkan mengalahkan rata-rata kopi tubruk di Indonesia. Mereka nampaknya sangat selektif dalam memilih biji kopi, juga saat menggoreng bijinya. Tidak heran jika harga satu lbs kopi ini bisa mencapai hampir $10.

1 comment:

Dwi Chandra said...

Bang Lutfi,

Peets Coffee bukannya ada pilihan kopi dari Indonesia juga?

Dwi