Presiden Bush merupakan satu diantara pemimpin negara yang unik dan kerap digolongkan 'pemimpin bodoh'. Mungkin banyak benarnya juga. Bayangkan, setelah menyerang Afganistan dan Irak dan menghabiskan uang pajak rakyat AS bermilyar-milyar dollar untuk perang, pengetatan dana untuk riset-riset dasar, ekonomi amerika juga tidak menampakkan kecerahan yang jelas.
Sekolah-sekolah dasar, terutama di California, turun kualitasnya. Beberapa kali terdengar bahkan sejumlah sekolah ditutup dikarenakan kekurangan dana. Gubernur Arnold "Terminator" Schawrzenegger memutuskan untuk mengurangi dana untuk pendidikan. Gubernur pendukung Bush ini lebih memilih untuk mengalihkan dana negeri California untuk alokasi-alokasi yang tidak jelas.
Kualitas universitas-universitas di Amerika menurun dikarenakan berkurangnya mahasiswa-mahasiswa asing yang brilliant. Ini diakui oleh sejumlah pemimpin universitas ternama, seperti Princeton, Stanford, Harvard dsb. Bill "Microsoft" Gates, Craig "Intel" Barrets dan beberapa CEO perusahaan-perusahaan hi-tech besar lainnya telah mengeluhkan hal ini ke Kongress/presiden. Bahkan Bill Gates mengeluhkan ketatnya imigrasi Amerika dalam memberikan visa H1 (visa kerja) ke calon-calon pekerja asing yang banyak diantaranya brilliant dan berkreasi.
Lucunya, dengan keadaan seperti ini si Bush masih terpilih dalam putaran kedua kepresidenannya. Ini nampaknya menggambarkan "kebodohan" secara umum rakyat Amerika. Yang pandai tidak peduli dengan politik, yang bodoh "berkuasa". Belum lagi kebijakan-kebijakan "tolol" si Bush Jr. ini.