Saturday, May 10, 2008

Es Abadi Kutub Utara Terancam Hilang

Lapisan es abadi di kutub utara mungkin hilang sama sekali tahun ini sesuai prediksi para ahli. Jika kondisi tersebut benar-benar terjadi, kenaikan muka air laut akibat pencairan es besar-besaran tidak dapat dicegah seperti yang ditakutkan selama ini.


Mark Serreze, dari Pusat Data Salju dan Es Nasional (NSIDC) AS, mengatakan musim panas tahun ini diperkirakan ekstrim sehingga dapat menyebabkan lapisan es kutub benar-benar habis. Sejumlah faktor yang mepengaruhi kondisi es kutub utara setahun lalu telah menyebabkan lapisan es di Kutub Utara tahun ini sangat tipis sehingga berisiko saat memasuki musim panas.

Pada September 2007, tebal lapisan es di permukaan perairan Arktik mencapai rekor terendah. Bahkan karena hal tersebut, terusan Utara-Barat yang selama ini beku dan menghubungkan Greenland dan Alaska dapat dilalui kapal. Lapisan es di kawasan tersebut memang menebal kembali saat musim dingin, bahkan pada puncaknya Maret 2008 lebih luas dari cakupan es setahun sebelumnya.

Meski demikian, tren jangka panjang yang diukur sejak tahun 1978 menunjukkan bahwa luas es di Antartika terus menyusut. Kalaupun luasnya bertambah, yang terbentuk adalah lapisan es muda berusia setahun yang lebih mudah meleleh. Sementara itu, lapisan es abadi cenderung terus berkurang. NSIDC mengukur, luas lapisan es abadi di kutub utara rata-rata menurun 44.000 kilometer persegi setiap tahun.

"Inilah hal yang harus mendapat perhatian dunia. Yang paling merisaukan adalah fakta bahwa es berumur tahunan - yang tidak meleleh saat musim panas - tidak pulih secepat es Arktik yang biasanya meleleh," ujar Serreze. Luas lapisan es yang meleleh saat musim panas rata-rata setengah dari es baru yang terbentuk antara September hingga Maret. Namun, pada tahun 2007, hampir semua lapisan es yang baru terbentuk mencair.

Selain itu, pada musim dingin tahun ini terjadi fenomena puncak osilasi Arktik positif. Kondisi tersebut diketahui akan menyebabkan aliran angin kuat yang akan memaksa es abadi di Arktik meleleh dan airnya mengalir ke pantai timur Greenland. Kejadian-kejadian ekstrim seperti itulah yang menyebabkan lapisan es di kutub utara makin tipis dan muda.

Meski demikian, faktor-faktor alam lainnya dapat menyelamatkan lapisan es abadi. Jika tren aliran angin hangat seperti pada musim panas tahun lalu, kutub utara akan kehilangan banyak es abadinya. Namun, jika banyak berembus angin siklon yang bersifat mendinginkan, lapisan es bakal selamat.

Tidak hanya beruang kutub yang ternacma hidupnya akibat perubahan es yang drastis di Kutub Utara seperti digambarkan dalam film "Earth". Manusia juga harus siap menghadapai dampaknya jika muka air laut naik, pasang, dan gelombang besar.

No comments: