Sunday, December 05, 2004

Negeri Penghutang Terbesar

Bulan November lalu, Senat Amerika Serikat melakukan voting untuk menaikkan batas hutang federal sebesar 800 milyar dollar - sebagai tambahan terhadap hutang berjalan sebesar 7,4 trilyun dollar. Kenaikan ini merupakan kenaikan terbesar ketiga pada limit hutang federal sejak presiden Bush menjadi presieden pada 2001. Dengan batas hutang yang baru ini, pemerintah AS akan menambah hutang federal sebesar 2,1 trilyun dollar dalam kurun kurang dari 4 tahun.

Apa artinya hal ini bagi rakyat Amerika?? itu berarti, sebelum kenaikan batas hutang yang baru, setiap pria, wanita dan anak di Amerika Serikat menanggung hutang negara sebesar $25.000. Dengan kenaikan hutang yang baru, itu berarti tanggungan mereka terhadap hutang hutang negara meningkat $2700. Meskipun demikian, yang lebih penting lagi, itu berarti rakyat amerika harus membayar hutang tersebut ditambah bunga bagaimanapun caranya.

Bagi "baby born" saat ini, hutang nasional itu tidak lebih daripada pajak kelahiran. "Selamat datang ke dunia, dan inilah pajak anda. Anda saat ini berhutang $25.000 ditambah bunga dan kami akan tambahkan ke pinjaman pokok". Ini merupakan warisan yang menyedihkan bagi anak-anak amerika.

Pada pemilihan presiden tahun 2000, presiden Bush menjanjikan pada pemilihnya pemerintahan yang bertanggung-jawab secara finansial. Ia mengklaim program pemotongan pajak yang bermanfaat, insentif-insentif pajak bagi pebisnis dan individu, insentif pada investasi yang membuat lapangan kerja, serta pendekatan komprehensif dan efisien untuk mengurangi pengangguran. Alih-alih, pemerintahan ini telah mengantarkan rekor catatan merah dan hutang negara yang harus dilunasi oleh anak keturunan penduduk amerika saat ini.

Lebih menyedihkan lagi, setelah kongres menaikkan batas hutang negara sebesar 800 milyar dollar, para pakar soal budget negara memproyeksan bahwa plafonnya saat mungkin perlu dinaikkan lagi dalam masa satu tahun yang memaksa pemerintah untuk terus berhutang ke program-program federal yang telah mengalami penetatan ikat pinggan, seperti misalnya program jaring pengaman sosial (sosial security).

Kurangnya tanggung-jawab fiskal ini akan dirasakan oleh segenap penduduk amerika. Selain itu, ada hal lain lagi. Kongres segera akan diminta untuk mempertimbangkan sekitar 70 milyar dollar tambahan dana untuk perang Irak tapi belum menemukan sumber dana yang akan menutupi "kebocoran" tersebut.

Menurut perkiraan saya, dalam waktu yang tidak lama, bangsa Amerika tidak jatuh karena perang, tapi ke keterpurukan dan kebangkutan yang dilakukan sejumlah orangnya sendiri. Selamat datang ke dunia baru tanpa amerika di peta perekonomian. Seperti kita lihat, negara-negara Eropa bersatu dalam hal ekonomi, negeri-negeri asia timur melesat dalam hal ekonomi, tetapi di amerika sendiri terlihat betapa bobroknya fundamental ekonominya karena perekonomian mereka berlandaskan hutang dan bunga. Saya dengar negeri Iran malah bersih daripada hutang.

*)Sumber: Senator Barbara Boxer dalam emailnya terhadap saya